您现在的位置是:quickq iphone > 综合
Bukan Ancaman Tekstil, APSyFI Justru Menilai BMAD jadi Solusi Persaingan Sehat
quickq iphone2025-05-31 07:41:57【综合】0人已围观
简介Warta Ekonomi, Jakarta - Rencana kebijakan kenaikan Bea Masuk Anti-Dumping (BMAD) untuk produk polye quickq官网下载app
Rencana kebijakan kenaikan Bea Masuk Anti-Dumping (BMAD) untuk produk polyester oriented yarn dan draw textured yarn(POY-DTY) yang diterapkan pemerintah menuai perhatian dari berbagai pihak. Salah satunya Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) yang mengkhawatirkan kebijakan ini dapat mengganggu persaingan usaha dan merugikan industri hilir tekstil.
Namun, Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) menilai bahwa kekhawatiran tersebut perlu dilihat dalam konteks yang lebih luas. Ketua APSyFI, Redma Gita Wirawasta menuturkan bahwa kebijakan BMAD yang diberlakukan pemerintah justru merupakan upaya untuk memulihkan kondisi industri dalam negeri yang selama ini terganggu oleh praktik perdagangan tidak adil, yaitu dumping.
“Harusnya kan persaingan usaha itu sehat, ya. Dan dalam konteks ini, pemerintah, khususnya Kementerian Perdagangan (Kemendag) sudah menjalankan tugasnya. Mereka sudah menganalisis, mencari bukti, dan akhirnya terbukti bahwa memang ada praktik dumping,” jelas Redma dalam keterangan tertulis.
Ia menambahkan bahwa dumping adalah praktik usaha yang tidak sehat dan berdampak buruk terhadap pelaku industri nasional. Oleh karena itu, kebijakan BMAD ini wajib bergulir karena menciptakan playing field yang adil bagi industri tekstil.
“Dumping ini kan praktik usaha yang nggak sehat. Artinya, seharusnya KPPU juga punya sensitivitas untuk melindungi industri dalam negeri dari praktik semacam itu,” katanya.
Redma menegaskan bahwa kebijakan ini tidak muncul tanpa dasar. BMAD diterapkan setelah Komite Anti Dumping Indonesia (KADI), lembaga resmi pemerintah yang ditunjuk untuk menangani kasus dumping, melakukan penyelidikan dan menemukan bahwa produk impor dijual dengan harga yang jauh lebih murah dari harga normal atau harga di negara asal.
Baca Juga: BPS Catat Industri Tembakau Minus 3,77% di Kuartal I 2025, Moratorium Kenaikan Cukai Rokok Dinilai Perlu Dilakukan
“Ini bukan cuma opini kita. Ini sudah dibuktikan sama otoritas pemerintah (KADI), institusi yang memang punya wewenang dan koridor hukumnya. Jadi mereka punya landasannya,” ujarnya.
Terkait kondisi pasar saat ini, KPPU menyoroti bahwa satu perusahaan lokal terlihat mendominasi pasokan POY di Indonesia. Namun APSyFI memberikan klarifikasi bahwa dominasi tersebut terjadi akibat praktik dumping yang merusak industri tekstil, khususnya sektor hulu.
“Kalau dari concern KPPU, memang sekarang kondisi untuk POY itu kelihatannya cuma satu company yang dominan suplai ke dalam negeri. Tapi sebenarnya produsennya ada lima. Cuma, karena praktik dumping dari impor, tiga di antaranya tutup. Satu lagi cuma produksi sedikit. Jadi, kenapa sekarang kelihatannya satu company yang dominan? Ya karena yang lain pada mati duluan," terang dia.
Untuk itu, pihaknya menegaskan bahwa penerapan BMAD justru bertujuan untuk memulihkan persaingan usaha dengan menghidupkan kembali perusahaan-perusahaan lokal yang sebelumnya terpaksa berhenti produksi akibat serbuan produk dumping. Sehingga pasar tidak lagi didominasi satu pemain dan kondisi industri menjadi lebih sehat serta seimbang.
Baca Juga: Menkop Dorong Kopdes Merah Putih Jadi Pusat Industri Desa
"Justru kita minta diberlakukan anti-dumping supaya kondisi ini bisa dibalik. Supaya perusahaan-perusahaan yang tadinya mati itu bisa aktif lagi. Jadi pasar nggak lagi didominasi satu pemain saja. Harusnya malah makin sehat, kan?,” jelasnya.
Ia menjelaskan bahwa dengan adanya kebijakan BMAD, produksi POY diperkirakan bisa mencapai 430 ribu ton per tahun. Dari jumlah itu, sekitar 300 ribu ton akan dipakai oleh perusahaan anggota APSyFI untuk keperluan produksi mereka sendiri, sementara sisanya, dan sekitar 130 ribu ton akan dijual ke pasar dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan industri lain.
“Kalau tiga perusahaan yang dulu mati itu hidup lagi, mereka bisa produksi total 430 ribu ton. Sebagian buat mereka sendiri, dan sebagian bisa gantiin impor yang sekarang masih masuk 130 ribu ton,” katanya.
Redma juga menyoroti pentingnya keadilan dalam harga jual. Menurutnya, para pelaku industri dalam negeri tidak keberatan bersaing, asalkan berada di level harga yang adil dan setara.
Lebih jauh, ia menambahkan bahwa ada produk yang bahkan dijual di Indonesia dengan harga USD0,95 per kilogram. Padahal harga normal pasar ada di kisaran USD1,15 sampai USD1,20. “Harga normal POY itu sekitar USD1,15 sampai USD1,2 per kilo. Tapi sekarang ada yang jual di bawah USD1, bahkan sampai USD0,95. Jelas ini indikasi dumping,” tegas Redma.
Meski demikian, APSyFI menghormati posisi dan peran KPPU dalam menjaga persaingan usaha di Indonesia. Redma berharap KPPU juga melihat kebijakan BMAD sebagai bagian dari upaya memulihkan persaingan yang sehat, bukan sebagai hambatan baru.
“Saya rasa KPPU belum nangkep soal ini. Ini kan sebenarnya predatory pricing. Tapi dengan komunikasi yang baik, saya yakin semua pihak bisa punya pemahaman yang sama soal pentingnya melindungi industri kita,” tutup Redma.
很赞哦!(926)
相关文章
- 7 Bau di Rumah yang Tak Boleh Diabaikan, Bisa Jadi Tanda Bahaya
- Kemenpar Tingkatkan Kapasitas SMD Bidang Pelayanan Publik dan Informasi
- Keren, OCA Sematkan AI untuk Perluas Layanan Chatbot yang Lebih Pintar dan Efisien
- Pelaku Industri Girang Jika PPN Kripto Dihapus, Tapi Minta PPH Cukup 0,1%
- Hari Hak Konsumen Dunia: Pelabelan Kemasan Plastik BPA Sebagai Hak Perlindungan Anak Indonesia
- 2025年城市规划专业世界排名
- Jadi Kaum Rebahan Sejak Muda, Hati
- 2025年英国大学数字媒体硕士专业排名表
- Tingkatkan Produktifitas Masyarakat Pengepul Barang Bekas, UTA’45 Jakarta Sumbang Alat Press Kaleng
- Mau Tambah Penghasilan Tanpa Resign? Yuk Coba Kerja Remote
热门文章
- Cara Cek Lokasi Pangkalan Gas LPG 3 Kg Terdekat Lewat Aplikasi MyPertamina
- Pendaftaran Beasiswa GKS 2025 ke Korea Selatan Dibuka! Cek Persyaratanya di Sini
- Baru Dilantik, Ini Tugas Berat dari Sri Mulyani untuk Dirjen Pajak dan Dirjen Bea Cukai!
- Jetour Jadi Merek Otomotif China dengan Pertumbuhan Tercepat
站长推荐
5 Cara Alami Mengusir Lalat di Rumah
Perkuat Silaturahmi, PNM Tebar Kebaikan dengan Berbagi Hewan Kurban
Bandung Dilanda Banjir, Waspada Penyakit yang Bisa Menular Lewat Air
Terduga Teroris di Sibolga, Polisi Duga Ada Sisa Bom
FOTO: Lampion
CCEP Indonesia Libatkan Mahasiswa dalam Atasi Masalah Sampah, Rektor ITS Berikan Respon
OJK Targetkan Industri Asuransi Jadi Penopang Ekonomi Nasional
2025年世界动画大学排名榜单!
友情链接
- quickq电脑版官网下载
- quickq苹果版ios
- quickqios版本
- quickq官网下载电脑版官方
- quickq最新官网
- quickq加速器官网js7
- quickq加速器下载
- quickq官网入口
- quickq充值入口在哪里
- quickq加速器下载安卓
- quickq安卓官网下载
- quickq加速器官网官网
- quickq苹果版下载
- quickqios版本
- 苹果手机怎么下载quickq
- quickq手机端下载地址
- quickq是啥
- quickq ios
- quickqios官网
- quickq最新官方下载
- quickq最新官网地址
- quickq官网下载安卓最新
- quickq app 下载
- quickq官网进入
- quickq账号购买
- quickq官网下载苹果手机
- quickq是干什么的
- quickqapp苹果版
- quickq
- quickq免费下载
- quickq官方下载app
- quickq官网ios手机下载
- quickq下载app
- quickq最新版本
- quickq加速器官网官网
- quickq官网多少
- quickq快客官网
- quickq app
- quickq网页版入口
- quickq充值页面
- quickq加速永久免费
- quickq手机版免费下载
- quickq官网下载电脑版最新
- quickq登录不了
- quickqjs7官网
- quickq快客加速器
- quickq官网下载apk
- quickq加速器在哪下
- quickq网站是多少
- quickq官方安卓版下载
- quickq充值最简单三个步骤
- quickq会员共享
- quickq下载官网免费
- quickq.net
- quickqios版免费下载
- quickq怎么付费
- quickq中文版下载
- quickq app
- quickq加速永久免费
- quickq最新版本安卓下载
- quickq收费
- quickq苹果手机下载
- quickq苹果app下载
- 官方正版quickq加速器
- quickq电脑版怎么用
- quickq加速器官网知乎
- quickq充值不了的原因是
- quickq客户端下载
- quickq梯子
- quickq下载app
- quickq安卓版免费下载
- ?quickq
- quickq在哪下载
- quickq官网下载安卓版
- quickq下载官方苹果
- 怎么下载quickq苹果版
- quickq.apk
- quickq网站是多少
- 快客quickq官网下载
- quickq梯子
- quickq充值中心
- quickq会员价格
- quickq快客官网苹果下载
- quickq充值入口
- quickq加速器官网链接
- quickq快客加速器官网
- quickq苹果版ios
- quickq苹果版怎么下载
- quickq安卓下载地址
- quickq加速器官方
- quickq官网下载电脑
- quickq官网充值
- quickq费用
- quickq网站
- quickqapp苹果版
- quickq充值多少