WHO Rilis Daftar Penyakit Berpotensi Jadi Pandemi
Daftar penyakit potensi pandemi baru-baru ini dirilis oleh WHO atau organisasi kesehatan dunia. Mereka menyebut jumlah patogen yang bisa memicu pandemi berikutnya telah meningkat menjadi lebih dari 30, termasuk virus influenza A, dengue, hingga virus cacar monyet.
Para peneliti di organisasi tersebut sebagaimana dilansir dari Nature, mengatakan daftar patogen prioritas yang baru dirilis ini akan jadi pegangan WHO. Daftar ini nantinya akan membantu WHO untuk memutuskan dan harus memfokuskan upaya mengembangkan perawatan, diagnosis, hingga pembuatan vaksin.
Patogen prioritas yang terbit pada 30 Juli 2024 dipilih karena potensinya yang bisa menyebabkan darurat kesehatan masyarakat global, seperti pandemi. Patogen-patogen ini juga mudah menular dan virulen serta akses vaksin dan pengobatan juga terbilang merepotkan.
Pilihan Redaksi
|
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini karena, orang-orang tidak lagi mendapatkan vaksinasi rutin terhadap virus tersebut, dan karena itu tidak menjadi kebal terhadapnya, pelepasan virus tersebut yang tidak direncanakan dapat menyebabkan pandemi.
Virus tersebut berpotensi digunakan "oleh teroris sebagai senjata biologis".
Setengah lusin virus influenza A kini juga masuk dalam daftar, termasuk subtipe H5, yang telah memicu wabah pada sapi di Amerika Serikat.Di antara kelima bakteri tersebut adalah strain yang menyebabkan kolera, wabah pes, disentri, diare, dan pneumonia.
Dua virus hewan pengerat juga telah ditambahkan karena telah menular ke manusia, dengan penularan sporadis dari manusia ke manusia.Perubahan iklim dan peningkatan urbanisasi dapat meningkatkan risiko penularan virus ini ke manusia, menurut laporan tersebut.
Virus Nipah yang ditularkan kelelawar tetap ada dalam daftar karena mematikan dan sangat mudah menular pada hewan, dan saat ini belum ada terapi untuk melindunginya.
Daftar penyakit potensi pandemi dari WHO ini juga akan terus diperbaharui. Agar bisa terus menjadi pedoman mencegah atau menangani berbagai penyakit akibat virus di masa depan.
(tst/wiw)(责任编辑:娱乐)
- ·FOTO: Gemasnya Rumah Sakit Teddy Bear, Tak Ada Lagi Takut Berobat
- ·Ini Respons Istana Soal Hasyim Asy'ari Dipecat dari Ketua KPU karena Asusila
- ·PDIP Gugat Penyidik KPK, Bukan Hanya Soal Baper
- ·Aturan Sanksi Pelanggar LHKPN Masih Lemah, KPK Usul Pelapor yang Tak Jujur Tidak Dilantik
- ·FOTO: Kicau Burung Murai Batu yang Tak Lagi 'Merdu'
- ·VIDEO: Bayi Lahir dengan Berat Badan 7,1 Kg, Terbesar di Chile
- ·Penyidik KPK Diminta Temui Megawati, Alexander Marwata Ogah Kasih Tanggapan
- ·Gibran Klaim Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis Bukan Pakai APBN, tapi…
- ·10 Contoh Kalimat Alasan Sanggah Hasil Akhir CPNS 2024, Bisa Jadi Referensi Peserta!
- ·Kronologi Helikoper Jatuh di Pecatu Bali, 5 Penumpang Dinyatakan Selamat
- ·Citigroup: Stablecoin Kian Penting dalam Ekosistem Kripto dan Keuangan Tradisional
- ·Calon Paskibraka dari 38 Provinsi Mulai Jalani Latihan di Cibubur
- ·Polwan Mojokerto Diduga Bakar Suaminya yang Sama
- ·Indonesia Kecam Pembunuhan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh
- ·7 Cara Menjaga Kebersihan Pekarangan Rumah, Dijamin Bikin Betah
- ·7 Cara Menghilangkan Tangan 'Kecabean', Bahannya Ada di Dapur Rumah
- ·Kusnadi Staf Hasto PDIP Ngaku Pernah Bertemu Harun Masiku
- ·Menko Polhukam Tegaskan Istana dan Akses Jalan di IKN Siap Digunakan Perayaan HUT ke
- ·9 Makanan untuk Menjaga Kesehatan Paru
- ·Tegas! PBNU akan Panggil 5 Orang Pemuda Nahdliyin yang Bertemu Presiden Israel