首页 > 娱乐
Jerman Protes Tarif Mobil AS: Kita Tak Boleh Mundur Hadapi Trump
发布日期:2025-06-09 00:23:33
浏览次数:608
Warta Ekonomi,quickqios下载 Jakarta -

Jerman mengecam kebijakan tarif mobil impor yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Pihaknya menyuarakan ada tindakan cepat dari Uni Eropa (UE).

Menteri Ekonomi Jerman, Robert Habeck mengatakan bahwa kebijakan tarif mobil akan berdampak negatif bagi sektor otomotif hingga ekonomi dari Eropa dan AS.

Jerman Protes Tarif Mobil AS: Kita Tak Boleh Mundur Hadapi Trump

Jerman Protes Tarif Mobil AS: Kita Tak Boleh Mundur Hadapi Trump

Baca Juga: Kanada Segera Balas Tarif Impor Mobil Trump: Kami Akan Membuat Warga Amerika Serikat Menderita

Jerman Protes Tarif Mobil AS: Kita Tak Boleh Mundur Hadapi Trump

Ia menyerukan hal ini segera ditanggapi oleh Uni Eropa. Menurutnya hal ini perlu dilihat secara tegas menyusul potensi perang dagang yang bisa mengguncang ekonomi dunia.

Jerman Protes Tarif Mobil AS: Kita Tak Boleh Mundur Hadapi Trump

"UE harus memberikan respons tegas terhadap tarif ini – kita tidak boleh mundur di hadapan AS," tegas Habeck, dilansir dari Reuters, Jumat (28/3).

Adapun Asosiasi Industri Otomotif Jerman (VDA) menyebut kebijakan tarif ini sebagai sinyal fatal bagi perdagangan global yang bebas dan berbasis aturan. Pihaknya turut menyerukan adanya negosiasi antara Uni Eropa dan AS.

"Industri otomotif Jerman menyerukan negosiasi  untuk mencapai kesepakatan bilateral," kata Presiden VDA, Hildegard Mueller.

Meski demikian, kebijakan tarif mobil yang baru diumumkan tersebut diprediksi tak akan begitu berpengaruh terhadap ekonomi dari Jerman. 

Institut Ekonomi Dunia Kiel (IfW) mengatakan bahwa kebijakan tarif tak akan memukul keras Jerman. Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Jerman tahun pertama akibat tarif diprediksi hanya turun sebesar 0,18%.

Baca Juga: Ikut Manuver Jerman, Porsche Berencana Investasi dalam Sektor Pertahanan

"Secara keseluruhan, kerugian ekspor tetap terbatas, karena mobil sering diproduksi di dekat pasar penjualannya," kata Ekonom Perdaganga IfW, Julian Hinz.

上一篇:KPK Sebut Tak Ada Intervensi Dalam Penanganan Perkara Dugaan Korupsi Bansos Presiden
下一篇:FOTO: Ini Potret Kampung Bebas Rokok di Jakarta
相关文章