KPK Dalami Adanya Pemalsuan Tanda Tangan di Berkas Salah Satu Perusahaan BUMN
JAKARTA,quickq苹果下载地址 DISWAY.ID --Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalami adanya pemalsuan tanda tangan pada berkas pengadaan Liquified Natural Gas di salah satu perusahaan BUMN, Direktur SDM tahun 2012 - 2014, Evita Maryanti Tagor.
Tim Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo menjelaskan bahwa pemeriksaan dilakukan pada Kamis, 31 Oktober 2024 di Gedung Merah Putih KPK.
"Saksi-saksi didalami terkait dengan Pengadaan Liquified Natural Gas tanpa persetujuan komisaris dan dugaan adanya pemalsuan tanda tangan risalah rapat direksi perusahaan BUMN itu," ujar Budi pada Jumat, 1 November 2024.
BACA JUGA:Ini Kampus Najwa Shihab Jebolan S2 Melbourne Law School, Sang Jurnalis Viral Usai Sebut Jokowi Nebeng Pesawat TNI AU
BACA JUGA:Mendagri Pastikan Data Pemilih Pilkada 2024 Tak Bocor
Dalam penjadwalan ini, KPK juga memeriksa Sekretaris Dewan Komisaris PT Pertamina (Persero) 2021, Priska Sufhana.
Sebelumnya, KPK telah menetapkan dua tersangka dalam kasus tindak pidana korupsi terkait pengadaan Liquefied Natural Gas (LNG) di PT Pertamina (PERSERO) tahun 2011-2021 yang menimbulkan kerugian negara sebesar USD113.839.186.
"Terkait dengan pengembangan tersebut, KPK telah menetapkan 2 tersangka penyelenggara negara dengan inisial HK dan YA," kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK pada Selasa, 2 Juli 2024.
Diketahui, Galaila Karen Kardinah alias Karen Agustiawan divonis 9 tahun penjara dan denda Rp500 juta subsider 3 bulan kurungan.
BACA JUGA:Kejagung Akan Buka Opsi Tersangka Baru Kasus Impor Gula, Zulhas Tidak Termasuk?
BACA JUGA:Kejagung Akan Buka Opsi Tersangka Baru Kasus Impor Gula, Zulhas Tidak Termasuk?
Karen dinyatakan bersalah atas kasus korupsi pengadaan gas alam cair atau Liquefied Natural Gas (LNG).
下一篇:Botol Minum Ternyata Punya Lebih Banyak Kuman daripada Dudukan Toilet
相关文章:
- Daftar 7 Utusan Khusus Presiden yang Dilantik Prabowo Hari ini, Ada Raffi Ahmad hingga Gus Miftah
- Kapolri Mutasi 6 Kapolda, Ini Daftarnya!
- Garuda Indonesia Masuk 25 Maskapai Terbaik Dunia untuk 2025
- Tren #KaburAjaDulu, 10 Negara Ini Punya Biaya Hidup Termurah di Dunia
- Jembatan Kaca di Tempat Wisata, Demi Estetika Jangan Jadi Petaka
- Agar Tidak Bablas, Ahli Jelaskan Batas Aman Minum Alkohol
- Indonesia Dorong Wisata Kuliner Buat Gaet Wisatawan Mancanegara
- Bangkok & KL Diprediksi Jadi Destinasi Favorit Turis RI Tahun Ini
- 7 Penyebab Rasa Nyeri di Kaki, Tak Cuma Gara
- UK Bakal Hadirkan Perguruan Tinggi di RI dengan Biaya Terjangkau
相关推荐:
- Budi Arie Sebut Pertemuan Jokowi dan Sultan Hamengkubuwono X Tak Bahas Wacana Pertemuan Prabowo
- Nyanyi di Konser Bikin Suara Hilang, Lakukan 6 Cara Ini
- Vaksin Pneumonia: Untuk Siapa dan Kapan Waktu Pemberiannya?
- FOTO: Aksi Gemas Debut Panda Kembar di Hong Kong
- Alasan Banyak Kursi Ekonomi Pesawat Tak Bisa Direbahkan Lagi
- Firli Bahuri Kembali Akan Jalani Pemeriksaan Atas Kasus Dugaan Pemerasan Syahrul Yasin Limpo
- 高考成绩差出国留学怎么申请?
- Banyak yang Belum Tahu, Apakah Boleh Makan Alpukat Setiap Hari?
- FOTO: Wajah
- GAIA Bidik 49,38% Saham IOTF, Siap Jadi Pengendali Baru
- FOTO: Warna
- Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Desember 2023 dan Keutamaannya
- Presiden Prabowo Terima Ucapan Iduladha dari Presiden Erdoğan Lewat Sambungan Telepon
- Analis Politik Soroti Penempatan Prajurit Militer Aktif Isi Jabatan Publik
- Apa itu Mycoplasma Pneumoniae? Diduga Pemicu Wabah Misterius di China
- FOTO: Sikke, Topi Penari Darwis Turki dan Simbol Kematian
- Menara Eiffel Jadi Tempat Wisata dengan Keluhan Terbanyak di Dunia
- Gibran Optimis RI Bisa Jadi Negara Maju Melalui Pengembangan Ekonomi Syariah
- Penjualan Mobil di China Meningkat 1 Juta Unit Gara
- Waktunya Hampir Habis! Pendaftaran SNBP 2025 Ditutup Besok, Jangan Sampai Impian PTN Kandas